Buku ini menyampaikan pesan tentang perlu dan pentingnya membangun kultur perdamaian yang bermuatan nilai nilai budaya lokal yang dipraktikkan etnik Madura Untuk memahami carok tidak lepas dari lensa kultur etnik Madura Pada awalnya sejarah carok adalah kekerasan langsung yang merupakan perilaku yang mengancam kehidupan individu kemudian bergeser menjadi kekerasan tidak langsung Carok nyelep sebagai kekerasan kultural yang mewakili keberadaan norma norma sosial kultural yang berlaku atau menonjol yang menjadikan kekerasan langsung dan struktural tampak seakan akan alamiah atau benar atau setidaknya dapat diterima oleh masyarakat Carok merupakan wujud dari kekerasan kultural yang saat ini beradu dengan kekerasan struktural politik untuk merebut kekuasaan atau posisi formal dalam struktur politik dari para pelakunya Dalam kekerasan carok ada representasi dari kekuatan kekuatan yang saling bersinggungan blater individu tokoh tokoh informal dan ada penempatan untuk memberikan penghormatan pada tiga representasi aktor dalam tradisi budaya etnik Madura guru orang tua pejabat publik Perkembangan carok sejak tahun 1980 an sudah bergeser sebagai tindakan kekerasan yang disebut