“…Dalam kumpulan cerita ini, banyak hal yang dapat kita petik agar menjadi seorang pengarang. Kita seperti dipaksa meneguk minuman asing, yang harus dinikmati dengan hati dan kesabaran.” Oka Rusmini, penyiar dan novelis. “Wajah cinta dalam antologi ini mengingatkan saya pada wajah-wajah dalam seri potret Andy Warhol. Ngepop, warna-warni, tetapi presisi—merepresentasikan realitas yang difiksikan secara ringan. Kadang riang, kadang pula suram. Klise, namun segar dengan caranya. Dan, yang penting: jujur….” Miranda Harlan, novelis. “Kelahiran buku ini turut memberi warna dan makna yang tidak bisa diabaikan dalam menyuburkan sastra Indonesia.” Kwek Li Na, cerpenis dan penyair. “Aku suka cerita pertama, yang kedua juga, eh yang ketiga juga, semuanya deeehh…! Selamat bagi para rekan penulis yang selalu menulis hal-hal pengecualian, tetapi ada doa yang tulus dalam setiap cerita dan memang pantas diceritakan… bravo!!! Rangga Wirianto Putra novelis. “Dengan kereta imajinasi, para pengarang kumpulan cerpen ini mampu menyuguhkan cerita romantis yang penuh warna-warni dan menggetarkan hati. Betul-betul cocok buat kado para pengagum cinta.” Indah el-Hafidz, novelis. “Merinding dan mengejutkan!” Yuan Acitra, penulis.