Permasalahan Kabupaten Karo tidaklah ini saja, namun ada yang lebih serius dari itu. Banyak lahan lahan pertanian di Kabupaten Karo yang sudah beralih tangan karena dijual kepada penduduk Kota Medan dan sekitarnya dari etnis yang lain, bahkan ada yang terjual kepada orang-orang dari luar Indonesia; wisata dengan seluruh potensinya tadi dikelola tanpa visi jangka panjang dan tidak ada pembinaan kepada pelaku wisata untuk meningkatkan keramahan dan perilaku melayani, dan yang paling parah adalah gaya hidup anak-anak muda kita yang sangat bebas dan kurang menghargai adat budaya, bahkan sudah masuk ke dalam gaya hidup seks bebas serta pemakaian narkoba. Perilaku hidup berorientasi jangka pendek, serta mementingkan diri sendiri atau kelompoknya, sehingga pembangunan di Kabupaten Karo belum menyentuh dasar-dasar untuk menjadikan Suku Karo dan Kabupaten Karo menjadi suku dan kabupaten yang paling maju di Indonesia. Masih sangat jauh.