Pertanian

Aplikasi Urban Farming Vertikultur

Sejak dahulu, pemahaman bertani selalu identik dengan lahan luas. Bahkan, ada yang bilang klo ingin untung, bertani harus di lahan yang luasnya hektaran. Permasalahannya, semakin membengkaknya populasi manusia saat ini membuat lahan-lahan pertanian menjadi semakin sempit karena digunakan untuk pembangunan perumahan. Bahkan, rindangnya pohon sudah tidak bisa lagi dinikmati, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Lahan kosong pun lebih cenderung dibuat bangunan daripada digunakan sebagai taman hijau. Nah, untuk menjawab masalah ini adalah dengan melakukan urban farming. Dengan urban farming, masyarakat bisa menjadi petani di kota tanpa harus di lahan yang luas. Ada banyak varian konsep yang bisa diaplikasi di antaranya hidroponik, akuaponik, vertikultur, atau penanaman konvensional yang ditata sedemikian rupa sehingga tampak artistik. Tanaman yang bisa diaplikasikan pun bisa berupa tanaman sayur, buah, atau hias. Buku Aplikasi Urban Farming Vertikultur ini memberikan informasi seputar aplikasi konsep pertanian secara vertikultur yang bisa menjadi referensi pembaca.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: