Diary Ungu

Buku berjudul “DIARY UNGU” yang singkat, padat, dan mudah diingat. Bagi penulis sendiri, warna ungu seperti menggambarkan rasa asam di dalam lambung. Penulis suka menulis, terlebih menuliskan semua cerita penulis yang kemudian penulis beri nama “Diary Ungu”. Penulis sosok perfeksionis yang selalu ingin terlihat sempurna dalam segala hal. Penulis pemikir penulist yang sampai pada tahapan overthingking. Penulis kesulitan bersosialisasi dengan orang lain dan penulis mulai menyalahkan diriku karena sesuatu yang tidak bisa kukendalikan. Sampai penulis sadar bahwa penulis mengalami social anxiety (kecemasan yang berlebihan ketika bersosialisasi). Penulis tidak memiliki seseorang yang dianggap mampu membantu untuk memahami isi kepala penulis sehingga penulis mulai memberanikan diri untuk menulis apa yang penulis rasakan tentang kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi ketika bersosialisasi dengan orang lain. Walaupun begitu, penulis berusaha untuk sembuh, berani membuka diri, dan tidak malu membagikan kisahku kepada kalian semua. Betapa pentingnya kesehatan mental itu! Maka dari itu, penulis membagikan kisah kepada kalian semua. Jika kalian adalah salah satunya, kalian hebat bisa bertahan sampai sejauh ini. Jangan pernah menyerah dan mari melangkah bersama-sama untuk lebih mencintai diri kita sendiri.