 
        Masyarakat memanfaatkan daun jati belanda sebagai pelangsing secara turun-temurun sejak 1920-an. Dari generasi ke generasi pengetahuan itu diwariskan. Untuk memanfaatkannya relatif mudah. Maria Andjarwati, herbalis di Kelapagading, Jakarta Utara, mengatakan daun terbaik di urutan ke-3 dari pucuk tanaman. Sebanyak 7 helai direbus dalam 1,5 liter air hingga mendidih dan tersisa separuhnya. Ramuan itulah yang dikonsumsi sebagai pelangsing 2 kali sehari sebelum makan. Pembaca bisa memanfaatkan jati belanda untuk menjaga bentuk tubuh dan perut rata. Simak ulasannya dalam buku ini.
