Sejak 2009, wajah Ebed berubah sumringah bila tengah musim mangga. Pasalnya, dari ke-30 pohon bapang miliknya, ia meraup omzet minimal Rp6- juta. Pendapatan berlipat itu diperoleh dari hasil panen 10 kg mangga per pohon. Hasil panen dijual dengan harga Rp20.000/kg. Bagaimana bisa pendapatan Ebed dari bapang meningkat tajam? Itu karena Ebed ‘menyulap’ mangga bapang menjadi gedong gincu. Caranya, Ebed memangkas habis seluruh tajuk bapang. Setelah batang tunas seukuran jempol orang dewasa, disambung dengan gedong gincu. “Gedong gincu lebih disukai pekebun karena harganya stabil di kisaran Rp18.000—Rp20.000/kg,” tutur Ebed. Dengan perawatan intensif, 4 tahun kemudian bapang ‘bersalin rupa’ menjadi gedong gincu. Buku ini memuat informasi teknik sambung mangga.