 
        Bagi Tika Sylvia Utami, 23 tahun, waktu perawatan tubuh adalah saat- saat yang mesti dinikmati. Bahkan sekadar percakapan basa-basi dari sang terapis baginya adalah gangguan. “Aku lebih suka tidur dan menikmati,” ujarnya. Kenyamanan dan kebersihan, bagi Tika, adalah yang paling utama. Sayangnya, kedua hal itu, kata account executive di perusahaan kehumasan dan komunikasi di bilangan Asia- Afrika, Senayan, Jakarta, ini, tidak bisa diperolehnya di salon spa yang ada.
