Suatu siang pada pertengahan 2006. Tanpa canggung, seorang pengacara--sebut saja Amin-- menemui seorang perwira menengah yang menjabat penyidik utama di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Setelah berbasa- basi, dengan gaya diplomatis Amin kemudian mengutarakan maksudnya.