Dalam masyarakat yang terus berubah, tradisi marpege pege menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansi dan kepraktisannya. Globalisasi, urbanisasi, dan pengaruh budaya asing berpotensi mengikis nilai-nilai autentik yang terkandung dalam tradisi ini. Namun, marpege pege bukan hanya sebuah ritual, melainkan simbol dari ikatan sosial yang kuat, yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip persaudaraan Islam. Melalui marpege pege, masyarakat diajarkan untuk saling menghormati, bahu membahu, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama.