Apa yang ada dalam benakmu kalau satu persatu keluargamu ''''meninggalkanmu''''? Diondra, mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata itu kini harus membiasakan diri tinggal dengan keluarga pamannya. Kanker telah merenggut nyawa bundanya, sementara kakaknya Diandra memilih mengakhiri hidup untuk alasan yang tidak ia pahami. Padahal, saat itu luka masa kecil akibat perceraian orang tuanya belum sembuh. Di tengah usahanya untuk menata emosi dan mempertahankan karier akademis, Diondra mau tidak mau terlibat dalam masalah pelik Lisma. Lisma, adik sepupunya yang nyaris tidak punya teman itu seperti fotokopi Diandra. Menurut Diondra, mereka berdua punya selera, gerak-gerik, dan pola pikir yang sama persis. Diondra tidak mau lagi dicap tidak becus menjaga keluarga kalau sampai Lisma berakhir seperti Diandra. Berhasilkah Diondra menyelamatkan Lisma dan mempertahankan rumah pamannya sebagai tempatnya untuk pulang? Ataukah ia akan kembali diusir seperti sepuluh tahun lalu saat ayahnya mengusirnya? Ini kisah tentang empati dan kesehatan mental. Ini kisah tentang menggali minat dan mengikuti kata hati. Ini kisah tentang belajar menerima. Ini sebuah novel berisikan selipan beberapa topik penelitian di ranah data science.