KNKT menyebutkan ada empat faktor yang berkontribusi atas kecelakaan itu. Pertama, kondisi pesawat yang menjadi tidak stabil karena di bawah standar minimum penurunan ketinggian (minimum descends altitude-MDA). Kedua, saat pesawat memasuki kumpulan awan hujan menjelang pendaratan, para awak tidak waspada terhadap pandangan secara visual. Ketiga, kapten pilot terlambat mengambil keputusan untuk go-around atau kembali terbang saat mengetahui pendaratan normal tidak bisa dilakukan. Keempat, pilot dan kopilot tak memiliki informasi akurat soal cuaca menjelang pendaratan.