Meski bernada lembut, isi kalimatnya membuat aku benar-benar terkejut. Sejenak aku ingin berlari menghindari sosok yang bergerak kian tidak berjarak dariku. Tetapi rasa takut terlampau kuat menguasai. Hingga aku hanya diam terpaku saat langkahnya benar-benar berhenti di hadapanku. Seketika bermacam bayangan buruk menari-nari. Suasana sangat memungkinkan bagi Pak Carik bila hendak melakukan perbuatan nista padaku. Mengoyak kesucian hanya dalam hitungan satu per sekian jam. Menancapkan bilah sembilu, membinasakan masa depan. Menumpas putik-putik harapan yang gigih berkecambah hingga dalam sekejap mengering layu. Aku tersedu, tubuhku menggigil. Mengingat tidak ada orang yang bisa menolongku.