Cinta bisa menyerang siapa saja. Di mana saja. Kapan saja. Sialnya, cinta itutak memandang harta, wajah, dan postur tubuh. Seperti halnya Paimo, yang begitu mencintai kekasihnya, Mak Jenun, walau ia gemuk, buruk, janda beranak empat, dan melarat! Walau harus berhadapan dengan Markuntil, anak Mak Jenun yang paling garang menantang hubungan dua orang dianggapnya terlarang, Paimo tetap tegar tak gentar. Ya, kisah Paimo dan Mak Jenun dalam novel ini adalah roman cinta paling gila, lucu dan menghibur, sekligus memberikan wejangan hati yang sering ngelantur.