Esai-esai dalam buku ini bergerak dari perspektif guru sebagai pemerhati zaman dan praktisi pendidikan yang harus senantiasa "ngalah", dalam hal ini dikaitkan sebagai perjalanan Cakra Manggilingan. Cakra Manggilingan owah gingsir gili gumanti, dalam kehidupan ini senantiasa berputar, berubah, berkembang, berganti situasi-dinamis. Manifestasi dari Cakra Manggilingan inilah yang kemudian disebut sebagai wolak-walike zaman (bolak-baliknya zaman atau perputaran zaman). Pendidikan juga tidak bisa terlepas dari perputaran zaman, pergantian kurikulum hingga benang kusut permasalahannya.