Kita menyembah dan mengabdi kepada Allah dalam sambahyang kita, dalam puasa kita, dalam zakat kita, dalam haji kita, dalam pergaulan rumah tangga dengan anak-istri kita, dalam pergaulan kemasyarakatan dengan tetangga dan sesama, pendek kata dalam segala gerak-langkah hidup kita. Namun sayang, sering kali kita, bukan saja membatasi penyembahan danpengabdian dalam ritus-ritus khusu seperti itu, bahkan dengan itu kita masih pula mendangkalkannya dalam pengertian fiqhi-nya yang lahiriah.