Bangunan berlantai tiga itu tampak mentereng. Di lantai satu dan dua, walet-walet itu bersarang. Walet sejatinya juga menghuni lantai tiga. Namun, volume produksi sarang walet di lantai tiga sangat rendah, hanya 10—20 g. Bandingkan dengan produksi sarang walet di lantai pertama yang mencapai 15 kg dan lantai kedua (3 kg). Pemilik bangunan itu, Joharno menduga walet enggan bersarang karena suhu di lantai 3 terlampau tinggi, 32—33OC. Pantas saja produksi rendah karena suhu ruangan tidak bersahabat. Burung walet menghendaki suhu ruangan 27—28OC. Buku bunga rampai ini memuat informasi tentang berbagai teknik agar walet betah bersarang sehingga produksi sarang walet pun meningkat.