Sosial Budaya

Mekanisme Survival : Modal Sosial Masyarakat Terasing Suku Mandras

Studi mendalam tentang suku Mandras mengungkapkan bahwa kehidupan sosial mereka dipandu oleh fenomena kebudayaan sebagai mekanisme vital. Modal sosial, yang terakar dalam nilai-nilai warisan nenek moyang, membentuk dasar pola tindakan sehari-hari keluarga untuk mempertahankan hidup. Dalam keluarga, hubungan otoriter terjalin, dipengaruhi oleh aturan adat sebagai satu-satunya panduan kebenaran. Meskipun otoriter, keluarga suku Mandras tetap menjaga keharmonisan dengan membagi sumber daya secara adil dan merata berdasarkan prinsip timbal balik dan semangat altruisme. Pola hubungan suami-istri cenderung kaku, sementara orang tua mengadopsi pendekatan otoriter untuk membimbing anak-anak agar tetap setia pada adat. Selain modal sosial dalam keluarga, jaringan hubungan antar keluarga juga memainkan peran penting. Pertalian kekerabatan menjadi dasar untuk mendukung satu sama lain dalam pertukaran tenaga kerja, aktivitas ekonomi, dan perkawinan. Komunitas suku Mandras diorganisir dengan ketat, dipimpin oleh ketua adat yang memainkan peran sentral dalam memastikan kohesifitas dan tujuan bersama dalam mengakses sumber daya. Hutan dianggap sebagai tempat spiritual dan sumber kehidupan bagi Suku Mandras, dan komunitas ini cenderung bersifat eksklusif dan berorientasi ke dalam. Pemimpin adat, dengan sifat dermawan, adil, dan jujur, memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan modal sosial sebagai mekanisme survival. Orientasi tindakan adalah ekspresif, dengan fokus pada pertukaran sosial internal untuk mempertahankan sumber daya yang berharga bagi kehidupan komunitas mereka.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: