Hukum Islam

Manajemen Mutu Penyembelihan Kajian Aspek Halal dan Thayyib

Munculnya persoalan penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak-ternak yang biasa menjadi hewan kurban: sapi, kerbau, kambing, dan domba menjadi perhatian serius banyak pihak terutama terkait dampak ekonomi dan pertanyaan keagamaan (Islam). Buku ini membahas secara ilmiah dan praktis tata kelola (manajemen) penyembelihan yang lengkap dilihat dari aspek halal dan thayyib. Halal bermakna dianjurkan sesuai kaidah agama Islam, sedangkan thayyib berarti suci, bersih, sehat, bergizi, dan lezat. Jadi manajemen penyembelihan yang halal dan thayyib bermakna sebuah manajemen mutu. Dimulai dari kajian tentang makanan yang baik menurut ajaran yang ada (sosial dan budaya) maka konsep makna yang pola makan mengacu pada konsep Islam mensyaratkan proses penyediaan makanan yang halal dan thayyib. Dalam penyediaan daging, konsep halal dan thayyib bahkan dimulai dari sejak manajemen budidaya/perlakuan kepada hewan ternak yang baik (Good Agricultural Practice, Good Transportation Practice, Good Slaughtering Practice dan secara khusus penyembelihan secara ihsan menurut Islam dan Good Manufacturing Practices). Oleh karena itu dalam proses penyembelihan mencerminkan alur proses/sistem jaminan mutu yang halal dan thayyib. Dalam buku ini juga dikaji potensi pelanggaran proses (fraud) sehingga kajian ilmiah, baik secara sederhana maupun canggih/maju mampu mendeteksi dan menjawab persyaratan dan kebutuhan. Dilampiri juga dengan Fatwa MUI No. 32 Tahun 2022 tentang keabsahan proses penyembelihan terhadap hewan terkena penyakit mulut dan kuku.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: