Sejarah banyak agama yang terlembagakan menunjukkan suatu kecenderungan untuk mengembangkan dua sikap ekstrem: kecenderungan yang bersifat “mistik” dan individual di satu sisi, dan legalistic dan organisasional di sisi lain. Pribadi religious yang autentik dan memiliki pemahaman mendalam akan mampu mengintegrasikan kecenderungan-kecenderungan ini dengan mudah dan otomatis.