“Saya punya kecemburuan pada Mahbub. Bagaimana dia bisa menulis hingga orang tertawa, padahal isinya cuku serius? Kelebihan Mahbub pada kolom-kolomnya, yang belum tertandingi oleh siapa pun, ialah bahwa ia bisa mengatasi mempergunakan bahasa Indonesia dengan kecapakan seorang mime yang setingkat Marcel Marcau. Kata-kata, kalimat-kalimat, ia gerakkan dalam pelbagai perumpamaan yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga.” –Goenawan Mohammad, sastrawan terkemuka Indonesia. “Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.” –Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan. “Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” –Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat Karin Mahbub.