Perempuan muda itu berkulit sawo matang khas orang Indonesia dan tak seberapa tinggi dibandingkan rata-rata orang yang memenuhi ruangan tersebut. Benar saja, dia adalah Sekar Palupi, intelektual muda kelahiran Gunungkidul, sebuah daerah yang hampir-hampir tak dikenal di peta dunia, bahkan oleh warga Indonesia.