Dunia terhentak Terkesima Terpana Tak berdaya Naluri sunyi sendi dingin tatap kelu Bulir-bulir nadi melenguh dalam keluh Antologi ini mewakili debur hati para guru atau pendidik terhadap deretan fakta kehidupan dan pembelajaran di era pandemi COVID-19. Betapa doa, rindu, risau, dan harap mereka tak terkata, tercekat, terhambat, dan menjadi warna jiwa selama korona melanda. Bagaimana jiwa-jiwa menajamkan kepekaan rasa terhadap realita hidup, meningkatkan solidaritas, dan saling memotivasi untuk bangkit pada situasi sulit? Semua tersaji melalui puisi yang kaya diksi dan sarat makna dalam antologi ini.