Banyak buku yang memuat doa-doa dan dzikir-dzikir, tapi jarang sekali yang menguraikan betapa maha luas dan kedalaman pikiran dan perasaan Nabi ketika mengucapkan doa dan dzikirnya kepada Tuhan tersebut. Sehingga tidak jarang doa-doa dan dzikir-dzikir Nabi yang diucapkan, hanya diucapkan sebatas di mulut, sedang hati tidak ikut merasakan keluasan dan kedalaman yang terdapat padanya. Maka tak heran kalau doa-doa dan dzikir-dzikir itu kemudian tidak berpengaruh pada akhlak sehari-hari