Buku ini ditata secara retrospektif, dengan menggunakan pemahaman aliran institusionalisme-baru berbasis kognitid (Cognitive New-Institutionalism), untuk menarasikan bagaimana agama dan peradaban sebagai dua realitas yang secara empiris saling mempengaruhi, dan secara epistemologis saling memproduksi. Di satu sisi, dengan bukti yang melimpah dalam kajian sejarah, agama-agama merupakan kekuatan kreatif yang mempengaruhi perilaku manusia, baik individu maupun kolektif, yang pada gilirannya melahirkan karakter sebuah masyarakat, yang pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi apa pun yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut: bahasa, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik, sisem pengetahuan, dan sebagainya. Singkatnya, agama menjadi mekanisme insttitusionalisasi peradaban. Di sisi lain, dengan khazanah yang tidak kurang melimpahnya dalam kajian-kajian kritik-analitik, agama juga menjadi mekanisme politik untuk merebutkan kekuasaan dan akses sumber daya baik oleh kelompok yang sedang berkuasa maupun kelompok yang ingin berkuasa. Selamat membaca!