Bertandang ke Galeri

Esai
Bertandang ke Galeri

4 MB
ebook
41 Dilihat
Wishlist
Bagikan

Sinopsis

Ada tiga perkara utama yang mendorong Wahyudin bertandang ke galeri seni rupa—yaitu mengampu, menonton, dan menulis. Ketiganya saling terkait satu sama lainnya seperti gerbong kereta api yang tak akan bergerak tanpa dihela lokomotif. Lokomotif dari ketiga perkara utama itu bukan mengampu, bukan pula menulis—melainkan menonton. Tanpa menonton ia tak akan bisa mengampu dan menulis atau mengulas pameran seni rupa. Jadi, menonton itu penting, bahkan wajib, bagi Pemenang Sayembara Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta 2005 ini. Dengan begitu, sebagai kurator dan penulis, ia beroleh privilese ke dan di studio perupa: melihat dari dekat proses penciptaan karya yang akan dipamerkan si perupa untuk sebuah galeri entah di mana. Sementara itu, sebagai pemirsa yang cergas, ia bukan hanya berkesempatan mewacanakan pameran seni rupa yang ditontonnya di media massa daring atau luring, melainkan juga mengoleksi karya seni rupa sebagai cerita dan makna—bukan sebagai benda artistik semata, apalagi sekadar barang investasi. Itu sebabnya, Bertandang ke Galeri selalu menyenangkan hati, kalau bukan menantang pikiran dan mengundang permenungan, penulis buku Bergerak dari Pinggir (2018) dan Omong Kosong di Rumah Seni Cemeti (2019) ini.

Tags:
Keyword:
Penerbit
ISBN
978-623-6631-95-9
Kategori
eISBN
978-623-305-322-8

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini:

playstore windows appstore macos macos-mx

Orang Lain Juga Membaca Buku Ini

Buku Lainnya dari Wahyudin

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Penerbit Basabasi

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Kategori Baru

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Sub Kategori Esai

Selengkapnya

Buku Terbaru

Buku Terpopuler

Selengkapnya
Bertandang ke Galeri

Bertandang ke Galeri

Wahyudin

Preview
Hubungi Kami
cara-membaca-buku