-->
Berlin adalah sosok perempuan yang lugas, tomboi, dan mandiri. Sementara Bima, anak laki-laki yang kalem, sedikit humoris, dan angkuh. Keduanya lahir dari keluarga guru. Pak Supa Bratajaya selalu mendidik mereka dengan kasih sayang. Namun, Bu Ainir Kumala sangat keras dalam membimbing kedua buah hatinya tersebut. Keluarga ini memiliki keunikan tersendiri dalam setiap kisah yang dilewati. Suka duka mereka lalui bersama dan prinsip hidup dalam keluarga adalah setia, komunikasi, dan kebersamaan (sekober). Malam itu teriakan Berlin bagaikan petir yang menampar. Kabar duka yang diterimanya menusuk jantung dan seketika pikiran Berlin tak dapat dikendalikan. Air matanya terus membasahi pipi dan langkah kakinya gemetar tak berdaya. Perlahan Berlin mengingat-ingat akan firasat yang dialaminya.