Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbeda dan mempunyai keistimewaan masing-masing. Sama halnya dengan anak-anak. Namun, standar masyarakat kita saat ini hanya melihat pada siapa yang berada di posisi nomor satu. Padahal, kecerdasan tidak bisa diukur hanya melalui sebuah nilai 1-100. Anak-anak sejatinya adalah manusia yang sedang berpegangan kepada orang tua dan guru untuk belajar mengenali bagaimana kerasnya dunia ini. Mereka seperti kertas, polos dan rapuh. Amarah orang tua dan guru sering melukai diri mereka, mengatakan “Kamu nakal!” atau “Kamu bodoh” sehingga membentuk anak tidak percaya bahwa mereka mampu bersinar. Padahal, semua anak punya kesempatan yang sama. Buku ini akan membantu orang tua, guru, dan lapisan masyarakat untuk merefleksikan diri bahwa setiap anak cerdas dan istimewa.