True Story

Toga Candradimuka

“Mas Hadi, hari Senin kita disuruh datang menghadap Kaprodi, ada info terbaru,” kata teman satu prodi denganku. “Baik, Mas Ton. Saya berangkat dari Rempoa langsung menuju kampus Mas,” jawabku kepada Mas Anton lewat HP yang kugenggam. Sekitar pukul 10.00, kami sebagai mahasiswa Mapala (Mahasiswa Paling Lama) menghadap Kaprodi. Aku diberi lembar isian surat pernyataan kesanggupan atau mengundurkan diri sebagai mahasiswa S-3. Mataku berkaca-kaca, kutahan jangan sampai tumpah di depan kawan-kawan. Anganku tertuju pada keluarga dan orang tuaku. Bagaimana kalau aku memilih salah satu dari dua pilihan itu. Tak lama datanglah promotorku, memberi semangat, bahwa mahasiswa harus selesai dengan waktu yang sudah di ujung tanduk. *** Liku-liku perjuangan panjang seorang mahasiswa dalam menyelesaikan studinya, tertuang dalam buku “Toga Candradimuka” ini. Dukungan keluarga dan teman-teman membuat semangatnya membara. Beasiswa didapat tak semudah yang dibayangkan. Kehidupan keluarga mengalami guncangan karena pendapatan tidak mencukupi. Beberapa mata kuliah ada yang mengulang dua kali, tiga kali, bahkan ada yang sampai lima kali, selama lima tahun menunggu hingga lulus. Kisah ini sarat akan inspirasi, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Selamat membaca.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: