Sangkolan Mata Celurit Mata Sabit

Puisi
Sangkolan Mata Celurit Mata Sabit

7 MB
ebook
14 Dilihat
Wishlist
Bagikan

Sinopsis

Secara harfiah sangkolan bermakna warisan. Makna leksikal itu sebagian besar masih saya pertahankan, meski benda-benda sangkolan tidak lagi maujud sebagai benda. Ia telah menjadi representasi dari peristiwa, ingatan yang terus menggelayut, kenangan yang selalu melekat. Barangkali, memang demikianlah kodrat asali dari sangkolan. Ia bukan sekadar harta peninggalan, melainkan telah menjadi semacam alat penyimpan ingatan. Puisi-puisi dalam buku kumpulan puisi Sangkolan ini dibagi menjadi dua bagian, masing-masing berada di bawah dua anak judul, Mata Celurit dan Mata Sabit. Puisi-puisi dalam Mata Celurit mengungkap peristiwa atau ingatan yang melekat pada benda-benda yang lazimnya diwariskan pada anak laki-laki (kacong). Puisi-puisi pada Mata Sabit pun demikian, mengungkap peristiwa atau ingatan yang melekat pada benda-benda yang lazimnya di-sangkol-kan pada anak perempuan (jhebbhing). Sebagai semacam alat penyimpan ingatan, di daerah mana pun, rasanya sangkolan akan sama saja. Ia harus bertarung melawan ingatan budaya global, dan terancam menjadi semacam hard disk external. Roz Ekki

Tags:
Keyword:
Penerbit
ISBN
978-602-5783-49-4
Kategori
eISBN
978-623-305-094-4

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini:

playstore windows appstore macos macos-mx

Orang Lain Juga Membaca Buku Ini

Buku Lainnya dari Roz Ekki

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Penerbit Basabasi

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Kategori Umum

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Sub Kategori Puisi

Selengkapnya

Buku Terbaru

Buku Terpopuler

Selengkapnya
Sangkolan Mata Celurit Mata Sabit

Sangkolan Mata Celurit Mata Sabit

Roz Ekki

Preview
Hubungi Kami
cara-membaca-buku