“Yang aku takutkan bukan kematian, melainkan bila dibunuh sepi.” *** Gadis, seorang perempuan kampung yang hidup dalam masyarakat matrilineal Minangkabau, Sumatra Barat.Sebagai anak perempuan satu-satunya, seharusnya kehidupan Gadis baik-baik saja.Tapi tidak.Ia justru harus menantang hidup yang sangat berat. Menjawab tantangan kehidupan akan takdirnya sebagai perempuan. Anak perempuan di Minangkabau seharusnya tinggal di rumah kaumnya.Namun, anak-anak perempuan Gadis memilih meninggalkan rumah.Mereka ingin menjadi manusia mandiri.Padahal,dalam keluarga batih, perempuan mengambil peran yang sangat strategis dan menentukan. Tinggal di kampung yang berbatasan dengan hiruk-pikuk kota di Sumatra Barat, Gadis hidup dalam gilingan perubahan zaman. Benarlah kata pepatah, “Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan.”