Pengembangan Diri

TOTEM DAN TABOO

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Ini (Untuk Cover Belakang Buku) Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan untuk memahami makna asli dari *tometisme* melalui jejak-jejaknya yang terlihat dalam perkembangan psikis anak-anak. Penulis berusaha menggali hubungan erat antara totem dan tabu sebagai salah satu arah penelitian utamanya. Meskipun hipotesis yang diajukan mungkin terdengar mustahil, penulis tetap menyatakan bahwa kesimpulan tersebut bisa jadi relatif dekat dengan kenyataan masa lalu yang sangat sulit direkonstruksi. Buku ini juga menjelaskan kehidupan masyarakat primitif, seperti suku yang hidup di daerah pedalaman, yang memiliki kehidupan sederhana dan tidak mengenal kemewahan atau teknologi canggih. Mereka hidup berdasarkan sumber daya alam yang terbatas, seperti hewan buruan dan umbi-umbian. Masyarakat ini tidak memiliki struktur sosial yang kompleks, seperti raja atau kepala suku, dan keputusan umum diambil oleh para tetua. Penulis juga membahas hubungan antara totem dan tabu, serta bagaimana totem dianggap sebagai nenek moyang atau roh pelindung dari suku tersebut. Anggota suku memiliki kewajiban suci untuk tidak membunuh, memakan, atau merusak totem, karena hal itu dianggap sebagai pelanggaran yang akan mendatangkan hukuman. Totem tidak hanya dianggap sebagai makhluk tertentu, tetapi juga meliputi seluruh spesies yang dianggap memiliki hubungan khusus dengan suku tersebut. Selain itu, buku ini juga menyajikan perbandingan antara psikologi masyarakat primitif dan psikologi penderita neurosis yang diteliti oleh psikoanalisis. Penulis berargumen bahwa kedua hal ini memiliki kesesuaian yang signifikan, dan perbandingan ini dapat membuka wawasan baru tentang perkembangan psikis manusia. Dengan demikian, buku ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat primitif, tetapi juga menggali makna psikologis dan spiritual dari totemisme, serta menghubungkannya dengan aspek-aspek psikologis manusia modern.