Takdir serupa dingin tiba-tiba memelukmu kau diam serupa mangkuk cekung namun menampung segala cuaca dan kata * Himpunan puisi Megatruh Nagari Kaler ini adalah paguyuban puisi dari seluruh imaji, referensi, dan hamparan pengalaman yang saya lalui. Menulis puisi tak ubahnya mendayuh dari satu pulau ke pulau lain. Ketika mengayuh itu, angin kencang, perahu oleng, dan rasa khawatir kerap datang. Tetapi, ketika saya tiba di suatu pulau, saya menemukan, melihat, dan merasakan sesuatu yang unik dan layakuntuk dikenang. Pungkit Wijaya