Islam Sontoloyo: sebuah otokritik yang relevan

Esai
Islam Sontoloyo: sebuah otokritik yang relevan

4 MB
ebook
25 Dilihat
Wishlist
Bagikan

Sinopsis

“Tetapi apa yang kita ‘cutat’ dariKalam Allah dan Sunnah Rasul itu? Bukan apinya, bukan nyalanya, bukan flame-nya, tetapiabunya, debunya, asbesnya.” (Ir. Soekarno) “Umat Islam terlalu menganggap fiqh itu satu-satunya tiang keagamaan. Kita lupa, atau kita tidak mau tahu, bahwa tiang keagamaan ialah terutama sekali terletak di dalam ketundukan kita punya jiwa kepada Allah. Kita lupa bahwa fiqh itu, walaupunsudahkitasaringsemurni-murninya, belummencukupi semua kehendak agama Islam. Maka benarlahperkataan Halide EdibHanum, bahwa Islam di zaman akhir-akhir ini ‘bukan lagi pemimpin hidup, tetapi agama pokrol-bambu’. Janganlah kita kira diri kita sudah mukmin, tetapihendaklahkitainsyaf, bahwabanyak di kalangan kita yang Islamnyamasih Islam Sontoloyo!” (Ir. Soekarno) Sebuah buku besar warisan presiden pertama kita, yang sangat relevan, akan selalu relevan, dengan realitas dan pergumulan wacana keislaman kita hari ini.

Keyword:
Penerbit
ISBN
978-602-6651-48-8
Kategori
eISBN
978-623-305-044-9

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini:

playstore windows appstore macos macos-mx

Orang Lain Juga Membaca Buku Ini

Buku Lainnya dari Ir Soekarno

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Penerbit Basabasi

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Kategori Baru

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Sub Kategori Esai

Selengkapnya

Buku Terbaru

Buku Terpopuler

Buku Gratis

Islam Sontoloyo: sebuah otokritik yang relevan

Islam Sontoloyo: sebuah otokritik yang relevan

Ir Soekarno

Preview
cara-membaca-buku