Bertahun-tahun Maloin menjalankan hari-harinya bekerja sebagai juru wesel kereta api, di Dieppe, sebuah kota kecil di tepi laut, di utara Prancis. Rutinitasnya tergoncang ketika pada suatu malam, dari menara tempatnya bertugas, dia menyaksikan pembunuhan memperebutkan sebuah tas berisi uang. Sang pembunuh, seorang lelaki dari London, menjadi bayang-bayang yang menakutkan bagi Maloin. Beban hidupnya yang sulit membuat anak perempuan Maloin juga harus ikut bekerja membanting tulang, sementara sang istri sering mengeluh. Akankah hidupnya yang monoton, di antara rumah, laut, pelabuhan, stasiun kereta, rel-rel, dan kafe-kafe kota Dieppe akan berubah setelah menyaksikan pembunuhan itu? Dapatkah kejadian-kejadian menghebohkan yang dialaminya belakangan ini mengubah drastis pikiran dan perilakunya.