Buku tentang ilmu kedokteran yang berjudul Deteksi Awal Dan Penatalaksanaan Penyakit Tuberkulosis merupakan buku karya Fatmaria, Tisha Patricia & Ysrafil. Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori yakni penghambat replikasi DNA (baik sintesis DNA (eg. trimetoprim) dan DNA girase (ciprofloxacin)), penghambat sintesis RNA (rifampin dan rifaentin), penghambat sintesis protein (menghambat subunit 50S atau 30S) (tetrasiklin dan doksisiklin), penghambat biosintesis dinding sel (eg. meropenem dan ceftriakson), penghambat biosintesis membran sel (eg. vankomisin dan polimiksin), dan sintesis asam lemak (eg. isoniazid dan triklosan). Obat antibiotik biasanya diindikasikan sebagai profilaksis pada tindakan pembedahan dan terapi bagi berbagai penyakit terkait infeksi bakteri. Salah satunya adalah bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TB) yakni M. Tuberculosis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan obat antituberkulosis menjadi lima kelas dengan beberapa kriteria, di antaranya kemanjuran dan karakteristik kimianya. Obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk tuberkulosis pada kelas pertama diantaranya adalah: etambutol, isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin.