JANGAN MENYEPI Merenung, melamunkan nyata hidup | Bijak dan dewasa lahir dari permasalahan Juang dan harap jangan sampai diusir pupus | Ada cita juga harap yang menanti diraih Semesta selalu menyiapkan pundaknya | Ia tahu kapan kau lelah Ia menunggumu menggugurkan beban | Jangan menyepi, kau hanya butuh kembali Memang hidup penuh ironi | Tetesan peluh menjadi saksi Tapi raga termukjizati | Untuk yang tulus selalu menanti Jangan takut melunakkan angkuh | Setarik napasmu menunggu kepulangan Asal teguhnya hati tak tergoyahkan | Begitulah risalahmu menatap usai