‘Ku mati dari tanah jadi tumbuhan; Mati dari tumbuhan ‘ku menerima bingkai merasa; Mati dari binatang kukenakan busana manusia; Kala kematianku berlalu ‘ku terus tumbuh; Kala lain ‘ku harus mati dari kemanusiaanku; Membumbung tinggi ke langit dengan sayap malaikat. Di tengah para malaikat ‘ku harus meninggalkan tempatku jua Karena “Segala sesuatu ‘kan lenyap kecuali Wajah-Nya” Biarkan ‘ku Fana! Dawai-dawai harpa jelaskan padaku Kepada-Nya kita ‘kan kembali!