Motivasi

Kamu Berhak Bahagia

Pernah gak kamu merasakan jatuh sejatuh-jatuhnya, hancur sehancur-hancurnya, dan sedih sesedih-sedihnya? Terlebih kamu mendapatkan predikat sebagai anak broken home. INGAT! Tuhan gak pernah tidur. Jadi, mulai sekarang, yakinkan dirimu bahwa kamu bisa sukses. Yang terpenting, KAMU BERHAK BAHAGIA. Mulai sekarang, berdamailah dengan hatimu dan masa lalumu. Sebab, hidup bukan melulu tentang masalahmu atau masa lalumu saja. Tapi, lebih luas dari itu. Kamu hanya perlu membuktikan bahwa dalam keterpurukan sekali pun, kamu tetap berhak untuk bahagia. Karena bahagia, hak semua orang. Dan itu, kamu yang ciptakan sendiri. Namun, jika kamu memang benar-benar belum mengerti, mari duduk sejenak, akan kubuat kamu paham bahwa kita semua berhak bahagia, lewat buku ini. "Dalam ruang konseling itu ada dua ahli; (1) sang psikiater atau psikolog yang ahli dalam teori. (2) sang manusia yang menghidupi. Untuk memahami, kita perlu mendengar dari yang mengalami. Buku manis ini berisi kisah-kisah dari yang mengalami, menyentuh apa yang sebenarnya dirasakan, apa yang diharapkan, dan memberikan penguatan bagi kisah kisah serupa lain di luar sana. Buku yang indah, menggugah dan mengubah. Sebuah karya yang wajib dibaca." Jiemi Ardian—psikiater, hipnoterapis, influencer “Mungkin broken home bisa menghancurkan semuanya, tetapi tidak bisa menghalangi kami (korban broken home) untuk menulis sebuah masalah lalu menjadi karya. Semangat berkarya, hidup butuh bahagia dan sejahtera.” Wildan Alamsyah—bukan penyanyi, penulis best seller novel “Pemimpi(n)”

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: