Perdebatan yang ramai terjadi di media massa pada akhir 1980-an, mengenai pelarangan tayang lagu “Hati yang Luka” karya Obbie Messakh yang dinyanyikan oleh Betharia Sonata di TVRI. Menteri Penerangan Harmoko dengan tegas melarang TVRI menayangkan lagu-lagu cengeng yang disebutnya “melumpuhkan semangat kerja” masyarakat. Lebih jauh Harmoko mengecam lagu-lagu yang disebutnya sebagai “ratapan patah semangat berselera rendah, keretakan rumah tangga, atau hal-hal cengeng.” Buku ini merupakan hasil penelitian lirik lagu populer pada masa belasan bulan setelah “kehebohan” itu terjadi. Penulis mencoba menganalisis unsur kritik sosial dalam lirik lagu-lagu populer Indonesia yang tampil dalam tangga lagu tabloid Citra, salah satu tabloid hiburan berpengaruh di Indonesia, setelah era berakhirnya era tabloid Monitor pembredelan. Hasil penelitian ini secara sepintas-kilas mungkin bisa merekam apa yang terjadi pada lirik lagu populer Indonesia pada suatu periode tertentu, menjadi semacam dokumentasi dari salah satu aspek kebudayaan populer kita.