Novel

Dwija sang pencerah

Semula Bu Mamik hanya berniat mengurus kenaikan pangkatnya saja. Itu pun semata-mata untuk melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru yang berstatus PNS seperti dirinya. Aturan kenaikan pangkat bagi guru memang untuk memotivasi agar guru berprestasi, menghasilkan karya hingga dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan. Meski semula banyak yang mencibir dan mengira Bu Mamik berambisi menduduki kepangkatan dan jabatan yang tinggi tapi kini mereka menyadari bahwa itu tidak betul dan mereka justru mengikuti jejaknya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan tanpa disangka sebelumnya, ternyata Bu Mamik tidak hanya dihadapkan pada urusan kenaikan pangkatnya saja tapi juga kemungkinannya menjadi anggota tim PAK dan keikutsertaannya dalam seleksi bakal calon kepala sekolah. Ketiga-tiganya sampai saat ini masih dalam proses dan belum ada keputusan. Bu Mamik pun menguatkan doa dan berpasrah diri kepada kehendak Allah SWT. Ia yakin, apapun nanti yang terjadi hal itu adalah yang terbaik untuknya. Bagaimana nasib Bu Mamik selanjutnya? Apakah SK Kenaikan pangkatnya turun? Akankah ia juga diangkat menjadi tim PAK? Lantas, bagaimana hasil seleksi bakal calon kepala sekolah yang diikutinya? Apakah ia juga lolos? Ataukah ada kemungkinan yang lain? Untuk mengetahui jawabannya, silakan membaca buku "Dwija sang Pencerah" ini.