Dalam menguraikan hubungan manusia dengan Tuhan, ternyata Al-Que’an banyak menggunakan istilah-istlah yang lazim dipakai dalam dunia bisnis. Apakah ini bisa diartikan sebagai petunjuk adanya kesamaan antara huungan manusia dengan Tuhan pada satu pihak dengan hubungan bisnis pada pihak lain ? Ataukah ini isyarat bahwa hubungan dengan tuhan bisa dijelaskan dengan terminilogi bisnis ?