Membaca puisi-puisi Rezqie M. A. Atmanegara ini, pembaca seolah diajak mengarungi pikiran belukar perempuan yang kaya dengan mitos, alam, hingga kultur budaya tanah Kalimantan. Diksi-diksi yang diangkat dari kosakata budaya setempat (Dayak), membuat puisi ini semakin kaya dan penuh daya, berseru-seru lantang mempertahankan tanah leluhur Kalimantan dari deretan persoalannya.