Ia tahu benar adat maknya, apa yang telah dikatakannya tak dapat ditawar-tawar lagi. Sebab itu berdirilah ia perlahan-lahan, sambil mengerling-ngerlingkan mata ke periuk tempat jagung itu, lalu turun. Di sana, di belakang rumah, berjalanlah si Samin terbungkukbungkuk memungut bunga tanjung yang gugur ke bumi, dikumpulkannya dalam kopiahnya. Balai Pustaka