Zen berpikir keras-keras. Aku mulai cemas. Memang akhir-akhir ini aku merasa ada sesuatu yang lain tumbuh dalam diriku. Misalnya bahwa aku sulit sekali mengekang emosi bila hendak meledak-ledak. Zen adalah sahabatku yang paling dekat. Dia pasti tahu sekali, lebih dari aku sendiri, apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam diriku. "Bagaimana Zen?" Masalah-masalah eksistensi orang seorang serta perhubungannya dengan orang lain, atau masyarakat dengan segala norma-normanya dimasalahkan Putu Wijaya dalam novel LHO-nya ini.