Siapapun kamu, seperti apapun sosok kamu yang akan dikirim Tuhan untuk menggenapiku nanti­nya, sekarang aku tak terasa aku menunggumu, sejak aku mengerti bahwa menunggu itu adalah pertemuan itu sendiri. Jadi seumpama Tuhan baru mempertemu­kan kita tiga tahun kemudian misalkan, maka se­benar­nya pertemuan itu sudah dimulai sejak aku sadar dan mempersiapkan diri selayak mungkin untuk mendatangimu nantinya. Kamu yang menggantikan anonim yang selama ini tak pernah luput dari untaian doaku. Doa agar diberikan pendamping terbaik yang akan menggenapiku, sosok yang akan menjadi teman hidup baik di dunia dan di akhirat, sosok wanita yang me­nerimaku sepenuh hati.