“Rin, aku tahu kamu juga kecewa sama aku, kan? Gara-gara tukar-tukaran kamar itu?” “Jujur, iya. Ada sedikit kecewa. Tapi, nggak cuma sama kamu,” Rina menghela napas sejenak. “Udah dapet teguran pertama dari Bu Sarah, tapi kenapa nggak diindahkan? Kenapa harus ada teguran kedua yang itu isinya mengancam seluruh anggota generasi? Bahkan, dengan adanya ancaman kedua itu, masih dianggap ringan?” kata-kata Rina bercampur emosi. Sang ketua generasi itu menangis. “Maaf, Rin,” aku membelai punggung Rina. “Itu, kan, nggak adil, Fir. Masa yang nggak salah juga harus kena batunya, sih?” Halo, Teman-Teman semuaaaa! Kalian masih ingat dengan Fira, Ifka, Rina, Ike, dan teman-temannya yang lain yang punya banyak cerita seru di pesantren, kan? Nah, ini ada cerita dari penulis Serunya di Pesantren dan Asyiknya di Pesantren. Kisah dalam novel kali ini adalah cerita terakhir dalam seri seru-seruan di pesantren. Di sini di ceritakan masa-masa akhir Fira dan teman-temannya mondok di pesantren Ihsanul Fikri. Ternyata, masa-masa akhir di pondok pesantren itu malah tambah asyik. Jadi bikin nggak mau lulus dari pesantren, deh! Hmmm ... kayak apa, sih, ceritanya? Yuk, kita baca aja sampai selesai, yaaaa. ?
Buku Buku ini mengisahkan kisah perjalanan seorang siswa Kelas 9 yang berjuang bersama teman-temannya dalam menghadapi tantangan akademik, hubungan persahabatan, dan perasaan yang kompleks. Mulai dari momen kecil seperti persiapan ulang tahun teman sekelas hingga perjalanan menuju kesuksesan akademik dan spiritual, buku ini menggambarkan perjuangan, kegigihan, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan. Dengan alur cerita yang menarik dan pesan moral yang dalam, buku ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Buku ini juga menyajikan kisah-kisah inspiratif yang terjadi di lingkungan sekolah dan pesantren, menunjukkan bahwa setiap masa memiliki kisah tersendiri yang tak kalah menarik.