Reisha tiba-tiba minta dibuatkan puding cokelat ke mamanya. Di luar perkiraan mamanya, ternyata Reisha menjual puding cokelat itu di kelasnya. Kata Reisha sepulangnya dari sekolah, pudingnya laku keras. Teman-temanya suka banget sama puding cokelat buatan mama Reisha. Tapi ternyata, ada anak yang tidak suka dengan Reisha yang jualan puding cokelat di kelas. Si anak itu, namanya Agil, sampai-sampai mengancam teman-teman segengnya agar tidak membeli puding cokelat Reisha. Padahal, teman-teman sekelas mereka memuji puding Reisha yang enak banget. Agil pun menyaingi Reisha dengan berjualan aneka mainan di dalam kelas. Lalu, seperti yang sejak awal ditakutkan oleh Reisha, aksi Reisha berjualan di kelas itu diketahui juga oleh Pak Guru. Oooh, apa jadinya? Apakah Reisha akan dihukum oleh Pak Guru? Terus, bagaimana pula dengan Agil dan teman-teman segengnya yang tidak menyukai Reisha?
Buku Di tengah kehidupan sehari-hari yang sibuk, Reisha, seorang gadis cilik yang ceria dan penuh semangat, tiba-tiba memiliki ide luar biasa. Ia ingin menjual puding cokelat yang dibuat ibunya sebagai cara untuk berbagi dan belajar bisnis. Dengan semangat yang tak terkalahkan, Reisha mulai menjual puding cokelat ke teman-temannya di sekolah, dan hasilnya terkejutkan dagangannya habis terjual habis! Dengan kecerdikan dan keberaniannya, Reisha tidak hanya memenuhi harapan ibunya, tetapi juga menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk berbisnis. Kisah ini menggambarkan perjalanan Reisha dari seorang anak yang polos menjadi seorang anak yang penuh semangat dan berpikir kritis, sambil tetap menjaga hubungan hangat dengan ibunya. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, inisiatif, dan keberanian, serta menegaskan bahwa setiap usaha kecil bisa menghasilkan dampak besar.