Sonia sayang dan bangga pada adiknya, Nadia. Adik Sonia yang cantik, putih, dan tinggi itu kini menjadi artis cilik yang sedang naik daun. Dia sukses menjadi penyanyi cilik, bintang iklan, dan juga pemain sinetron. Waaahhh ... senangnya hati Sonia. Kan, keren gitu punya adik yang jadi artis terkenal. Tapiii ... itu dulu. Sebelum teman-teman di sekolahnya sering membanding-bandingkan Sonia dengan Nadia. Katanya, Sonia kayak anak pungut aja! Apaaa???!! Anak punguuutt?? Iya. Kata teman-teman di sekolah, Sonia itu beda banget sama Nadia. Sonia itu gendut, tubuhnya agak pendek, kulitnya gelap, dan sama sekali nggak terkenal kayak Nadia. Sementara, Nadia itu cantik, manis, putih, dan badannya tinggi. Pantas aja Nadia jadi artis cilik yang populer. Keren gitu, siiiihh. Gunjingan teman-teman di sekolah itu bikin Sonia bete. Apa benar dia anak pungut? Apa dia bukan anaknya Mama dan Papa? Kenapa dia bisa beda banget sama adik kandungnya? Sonia jadi sebel sama Nadia! Nggak suka punya adik yang jadi artis terkenal! Teman-teman, penggalan kisah di atas itu ada dalam cerita yang berjudul ‘Kenapa Harus Iri?’. Kalian penasaran, kan, gimana dengan kelanjutan kisah Sonia dan Nadia? Selain cerita tentang Sonia dan Nadia, ada lagi cerita-cerita seru lainnya di buku kumpulan cerpen ini. Dijamin kamu nggak akan sudi meninggalkan buku ini sebelum isinya selesai kamu baca semua. Selamat membaca, ya!
Buku Buku ini menghadirkan kisah-kisah inspiratif yang menggambarkan keberagaman dan keunikan manusia, serta pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain. Dalam cerpen pertama, *Kenapa Harus Iri?*, Sonia mengalami perasaan iri terhadap adiknya, Nadia, yang dianggap lebih unggul di bidang seni. Namun, melalui dialog dengan ibunya, Sonia belajar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan bahwa kecerdasan serta prestasi akademiknya adalah kelebihan yang perlu dihargai. Cerpen berikutnya, *Duta Persahabatan*, mengisahkan Vita yang terkejut karena teman sebangkunya, Ulfa, pindah ke kursi sebelahnya. Melalui cerita ini, pembaca diajak untuk memahami bahwa perubahan bisa terjadi, dan persahabatan bisa terjalin tanpa memandang perbedaan. Cerpen-cerpen lain dalam buku ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan remaja, seperti persahabatan, kepercayaan diri, dan pentingnya mengakui kelebihan diri sendiri. Buku ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang bermakna, seperti kerja keras, toleransi, dan penghargaan terhadap diri dan orang lain.