Di jilid dua ¡ni terdapat dua bab tentang sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap para pelaku bid’ah. Pertama: Bagaimana sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dalam membenci, menceritakan keburukan, mengucapkan salam, duduk bersama, tidak menghormati, berdebat, dan menghukum para pelaku bid’ah? Kedua: Bagaimana sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dalam menerima kesaksian dan riwayat ahli bid’ah serta hokum memberdayakan mereka dalam bidang pendidikan dan jihad? Buku ¡ni merupakan panduan berinteraksi kaum Muslimin di zaman sekarang terhadap para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu. Dr. Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili, berupaya menjelaskan sikap-sikap para salafterhadap para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu dengan bersandar kepada nash-nash dan KitabuIIaÍ, As- Sunnah dan atsar-atsar dari para salaf.
Buku Buku ini membahas siapa yang pantas disebut ulama sepanjang sejarah Islam. Penulis menjelaskan bahwa ulama bukan sekadar tokoh yang berpengaruh, melainkan mereka yang memiliki keimanan yang kuat, kebenaran dalam ajaran, dan konsistensi dalam menjalani hidup berdasarkan prinsip-prinsip agama. Buku ini menelusuri kisah-kisah para ulama panutan dari berbagai abad hijriyah, mulai dari abad 1 hingga abad 14, yang menjadi panutan dalam memahami konsep keulamaan yang sejati. Dalam buku ini, penulis juga menjelaskan perbedaan antara ulama, qari', dan pemikir, serta menggambarkan sifat-sifat dan perilaku ulama yang benar, seperti keadilan, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah. Buku ini tidak hanya sekadar mengenalkan tokoh-tokoh ulama, tetapi juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang ulama yang benar dan menjadi panutan bagi umat. Dengan pemaparan yang jelas dan mendalam, buku ini menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi para pembaca yang ingin memahami makna keulamaan dan peran ulama dalam kehidupan masyarakat Islam.